KESALAHAN PENULIS DALAM MENULIS

Sumber

18/01/2013 20:59:57 WIB Malam itu saya sedikit mengalami writer’s block. Saya stuck dengan naskah saya, agak stress juga karena baru dapet kabar gak enak dikampus. Saya pulang agak cepat malam itu membuka twitter dan menemukan #7KesalahanPenulis yang dibuat oleh @nulisbuku. Akun ini adalah akun official dari NulisBuku.com sebuah start up lokal yang memudahkan para penulis pemula untuk menerbitkan naskahnya sendiri. Nulisbuku.com BUKAN penerbit.  NulisBuku.com adalah mitra para penulis pemula untuk bisa menjadi penerbit sendiri (Self Publishing). Dengan demikian sebenarnya yang menjadi penerbit adalah si penulis itu sendiri, dan tentunya penulis juga masih memiliki hak cipta atas karyanya, dan tentu saja penulis  boleh menawarkan karyanya ke pihak lain/ ke penerbit lain dengan bebas.

Ingin lebih jelas mengenai apa itu nulisbuku.com, silakan saksikan video ini, klik–> http://goo.gl/eyjflz

Dengan munculnya kultwit #7KesalahanPenulis dari @nulisbuku saya agak sedikit terpaku (cie terpaku), kayanya ada yang salah juga sama saya yang akhirnya sering stuck dalam menulis naskah sama menulis artikel blog. Saya tidak bisa memenuhi komitmen untuk menerbitkan minimal 1 artikel per minggu di blog, dan menulis minimal 1 halaman untuk naskah saya. FIX ada yang harus dibenahi.

Jadi saya berusaha merangkum kultwit #7KesalahanPenulis dari @nulisbuku dan sedikit menambahkan pendapat saya pribadi. Untuk kultwit aslinya bisa dilihat disini.

Kemalasan

Ini mungkin kesalahan yang dialami oleh hampir semua penulis. Hasilnya? Buku tidak pernah selesai dan berujung pada draft yang kemudian ditinggalkan. Malas dan banyak alasan itu beda tipis. Kadang buat menutupi kemalasannya, penulis akan membuat banyak alasan, lagi gak mood lah, idenya lagi mentok lah, gak ada waktu lah dan lain-lain. Hal ini harus segera dihentikan, sangat perlu membuat komitmen menulis dan benar-benar memenuhi komitmen itu. Contohnya saya, membuat komitmen untuk menerbitkan minimal 1 artikel per minggu di blog, dan menulis minimal 1 halaman untuk naskah saya, hal itu harus dikerjakan sesuai komitmennya (Saya sedang berusaha untuk kembali memenuhi komitmen ini lagi, bener-bener lagi stuck).

Cara mengatasinya terletak pada diri sendiri dengan berjuang melawan kemalasan. Mulai menulis, apapun itu tulislah dulu. Rajin-rajinlah membuat coretan dilembar kosong draft kamu, tulislah dulu apapun yang ada diotak. So Menulislah.

Mencoba Menjadi Penulis Yang Sempurna

Menurut Gardner, seorang penulis novel triler dan misteri, hal ini bisa menjadi berbahaya bagi penulis. Penulis cenderung fokus pada satu hal, sehingga cerita seakan-akan tidak bergerak. Menurutnya, cerita bertujuan untuk menghibur, oleh karena itu sebuah cerita harus terus bergerak maju.

Saya sempat mengalami hal ini, yang ada dipikiran saya hanyalah membuat sebuah naskah dengan cerita yang keren, harus bagus. Setiap kali mau melanjutkan naskah, saya akan membaca ulang apa yang sudah saya tulis dan akhirnya akan banyak menemukan kekurangan disana-sini. Yups, mungkin ada yang pernah dengar bahwa melakukan editing lebih baik dilakukan diakhir, tapi karena ingin sesuatu yang sempurna akhirnya saya terus-terusan melakukan editing dan perubahan sana-sini di draft naskah saya, yang menjadikan naskah saya malah mangkrak gak jelas dan tidak pernah selesai (Masih akan saya coba selesaikan, HARUS).

Nikmati prosesnya, terus menulis maju, buat cerita itu bergerak maju, dan berkembanglah menjadi penulis yang lebih baik sesuai tahap perkembangan diri masing-masing. Keep Moving Forward!

Terpaku Pada Kerangka/ Outline

Sumber

Kerangka tulisan memang kita butuhkan dalam menulis.Tujuannya agar cerita tidak menyimpang terlalu jauh dari yang diharapkan. Tapi terlalu fokus dan mengikuti alur outline akan membatasi sebuah cerita menjadi kaku. Oleh karena itu, biarkan kreativitasmu berkembang, gunakan outline sebagai pembatas, bukan panduan utama.

Cemburu? Juga Terjadi Pada Penulis

Cemburu yang dimaksud adalah kecemburuan terhadap penulis lain serta karya-karya mereka. Efek dari kecemburuan ini bisa baik tapi bisa juga buruk. Efek baiknya mungkin kamu akan termotivasi untuk menjadi sebaik atau lebih baik dari penulis tersebut. Tapi, efek buruknya kamu akan cenderung meniru cara menulis mereka. Kendalikan emosi cemburumu, jadikan hal positif bagi tulisanmu. Terutama, jadilah dirimu sendiri!

Berfokus Pada Bisnis

Tidak munafik sebagian penulis, menulis buku pasti berharap bukunya banyak yang beli, laku, dan menghasilkan profit buat dirinya, sehingga menjadi terobsesi dan fokus pada bisnis, bukan pada karya yang dihasilkan. Hal ini perlu sedikit ditekan, percaya pada proses kamu berkarya, karena hasil tidak akan menghianati proses. Berkaryalah!

Tidak Membaca Buku

Sumber

Membaca itu penting untuk seorang penulis. Jangan berharap dapat menulis dengan baik tanpa pernah sekalipun membaca buku. Seorang penulis Amerika mengungkapkan, jika seseorang dapat membaca 10 buku setahun, kami (penulis) dapat melakukannya jauh lebih baik. Mulai perbanyak membaca berbagai literatur, berbagai buku atau artikel-artikel. Hal ini akan memacu otak kita untuk lebih dekat dengan hal yang berbau tulisan/kepenulisan. Menulis itu butuh ilmu, dan sumber ilmu itu banyak berasal dari buku. Keep Reading!

Imitasi

Ada penulis yang terinspirasi oleh karya penulis lain, namun ada juga penulis yang sekadar meniru karya penulis lain. Bedakan antara terinspirasi dengan meniru! Suatu tiruan/imitasi tulisan akan terlihat sangat mirip dengan tulisan aslinya. Berhati-hati dalam menulis, mungkin awalnya hanya terinspirasi tapi bisa berakhir imitasi. Be Original.

Nah, kalian sudah mengenal #7Kesalahan Penulis, yang mana kesalahan yang kalian lakukan? Mulai sekarang, bertekad menjadi penulis yang lebih baik dengan menghindari ke- #7Kesalahan Penulis diatas. Kenali dirimu, dari situ nantinya karyamu akan menuju. Keep Writing, Keep Inspiring.

“Setiap rahasia jiwa penulis, setiap pengalaman hidupnya, setiap kualitas pikirannya, tertulis dalam karya-karyanya.” ~ Virginia Woolf

 

8 Komentar

  1. arip berkata:

    Penulis yg baik adalah mereka yg rakus baca yes. Dan profit bukan tujuan utamanya.

    Suka

    1. storyofjho berkata:

      Terus berkarya dulu, dan ada masanya nanti karya kita bakal dihargai orang dan bakal ngasih kita profit juga. 😀 Thx for comment

      Suka

  2. Akarui Cha berkata:

    Wah, materi kultweet dari nulis buku terangkum juga di sini. Semangat ya sama karya-karyamu.

    Suka

    1. storyofjho berkata:

      🙂 masih banyak belajar. Terima kasih kakak kunjungannya

      Suka

  3. Mas berkata:

    Thanks, Kak sudah berbagi. :)))

    Suka

    1. storyofjho berkata:

      sama2. makasih sudah berkunjung

      Suka

  4. Ping-balik: KadesiPurworejo

Tinggalkan Komentar